Shock Culture Film “Kambing Jantan”

Film Kambing Jantan menurut kelompok kami menemukan beberapa Shock Culture yang dihadapi oleh Raditya Dika dalam hidup nya berkelana di Australia. Di Australia Raditya Dika menghadapi banyak sekali masalah dalam hidupnya sehari-hari.
Inilah beberapa Shock Culture yang dihadapi oleh Raditya Dika:

– Hal utama adalah susahnya Raditya Dika beradaptasi dengan pergaulan, lingkungan, dan bahasa. Karena di sana terdapat berbagai macam ras, suku, dan negara.Itulah hal utama yang kelompok kami temukan. Tapi Raditya Dika beruntung memiliki teman seperti Harianto, karena dengan kehadiran Harianto, Raditya Dika bisa sedikit beradaptasi dengan lingkungan disana.

– Faktor ekonomi atau keuangan yang dihadapi oleh Raditya Dika juga menurut saya sangat kritis. Harga barang-barang disana sepertinya lebih mahal daripada di Indonesia. Menurut saya uang yang dimiliki oleh nya habis karena membeli kartu untuk menelpon pacar nya. Raditya Dika tidak bisa mengatur keuangan nya dengan baik, padahal menurut saya uang yang dikirimkan orang tua nya cukup untuk dia hidup.

– Nilai kuliah yang sangat tidak bagus dan hampir gagal dalam mata kuliah nya di finance. Itu karena belum siap nya Raditya Dika dalam perjalanan nya di Australia. Faktor lingkungan pun sangat berefek dalam kehidupan nya.

– Lalu ada juga faktor dari orang tua nya. Menurut kelompok kami, sebenarnya Raditya Dika tidak mau berkuliah di Australia. Karena dia akan kehilangan keluarga nya, pacar nya, dan temen-teman band nya. Padahal dia sangat hobi sekali menulis. Dia juga ingin tulis-tulisan nya bisa dibaca banyak orang dan bisa menghibur para pembaca nya.


About this entry